Minggu, 20 Februari 2022

Menantu Kaya Raya Chapter 12 Bahasa Indonesia


 


“Orang tak berguna itu pasti sudah mendapatkan pekerjaan baru di Hotel Java. Karyawan tentu saja tidak memerlukan undangan untuk masuk!”


Saat Bob mengatakan tebakan itu dengan nada yang pasti, Helen juga ikut menganggukkan kepalanya.


“Benar, si orang tak berguna itu sudah bercerai dengan Lala dan juga meninggalkan perusahaan. Dia harus mencari pekerjaan baru kalau mau meneruskan hidup. Menurut pemikiranku, dia seharusnya mendapatkan pekerjaan sebagai sekuriti atau pelayan di sini.”


“Tapi beberapa resepsionis Hotel Java ini juga sangat tidak menaati peraturan. Bagaimana bisa mereka membiarkan seseorang yang bekerja di dalam untuk berjalan masuk melalui pintu tamu utama, sedangkan tamu terhormat seperti kita saja masih berbaris di pintu samping!”


Baru saja berbicara beberapa patah kata, mereka sudah menentukan identitas baru Felix bahkan juga sangat yakin.


Lagipula di mata mereka, dengan kualitas yang dimiliki Felix, mungkin dia hanya pantas bekerja sebagai sekuriti atau pelayan.


Setelah berbaris dan menunggu selama belasan menit, akhirnya sampai juga giliran Lala dan lainnya.


Lala dan Hans masing-masing memiliki satu undangan, jadi mereka boleh membawa Bob dan Helen untuk ikut masuk bersama.


Tapi kejadian kecil yang terjadi pada saat pemeriksaan undangan itu membuat Helen sangat marah.


Tentu saja juga karena dia adalah Helen, dia tiba-tiba berkata kepada resepsionis itu, “Ada masalah yang serius dengan cara kerja kalian. Bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang bekerja di dalam untuk masuk melewati pintu tamu utama dan malahan membiarkan tamu terhormat seperti kami berbaris menunggu di luar!”


Senyum resepsionis itu sangat profesional, nadanya juga sangat sopan, “Kalau Anda merasa tidak senang, Anda boleh meninggalkan tempat ini.”


Ucapan itu membuat wajah Helen berubah menjadi merah, lalu berubah lagi menjadi putih. Makna di balik perkataan resepsionis itu sebenarnya adalah, kamu merasa tidak senang? Kalau begitu kamu boleh pergi sendiri, tidak ada yang menahanmu!


“Sungguh tak berkualitas! Aku sangat kesal sekali! Resepsionis Grup Java sungguh tak berkualitas...”


Setelah masuk ke dalam lobi, Helen masih tidak berhenti mengeluh. Tidak peduli bagaimana Lala menasehatinya, dia masih tetap tidak bersedia menutup mulutnya.


Bahkan Hans pun tidak sanggup mendengar ocehannya lagi. Dia seperti seorang istri yang tidak berhenti mengeluh. Kenapa wanita tua ini begitu menyebalkan?


Tepat di saat itu, ada satu bayangan familiar yang muncul dalam jarak pandang Hans.


Dia bergegas pergi mengejarnya. Akhirnya dia dapat memastikan kalau orang itu adalah ayahnya yang hilang, “Ayah, kamu pergi ke mana semalam? Ada hal yang ingin aku rundingkan denganmu, tapi aku sama sekali tidak bisa menghubungimu.”


Yang ditemukan oleh Hans adalah John. John dibawa ke sini oleh orang yang diatur oleh Cindy.


John tidak dapat menahan diri dan meneteskan air mata sedih setelah bertemu dengan keluarganya.


Grup yang kekayaan bersihnya mencapai enam ratus triliunan diakuisisi secara paksa oleh orang lain hanya dengan harga enam puluh milyar. Jangan bilang tentang dipenjara dan kelaparan selama satu hari,  dia juga dipaksa untuk menulis buku peninjauan diri sebanyak dua puluh ribu kata. Itu benar-benar adalah penyiksaan!


Melihat penampilan John yang begitu menyedihkan, Hans pun menjadi panik, “Ayah, apa yang sebenarnya telah terjadi? Katakanlah sesuatu!”


Dikelilingi oleh begitu banyak orang, John tentu saja merasa malu untuk membuka mulutnya, “Sudahlah, tunggulah sampai di rumah baru kita bicarakan lagi. Hais!”


Meskipun Hans tidak tahu secara spesifik apa yang sudah terjadi, tapi dia tahu kalau ayahnya pasti sudah mendapat masalah. Masalahnya juga tidaklah kecil.


Tapi Hans tidak khawatir, dia malah berkata kepada John, “Ayah, kamu tenang saja. Saat kamu hilang, ada terjadi banyak hal. Tapi, aku sudah membuat rencana yang paling sempurna. Tidak peduli apapun yang terjadi, aku yakin kalau kita dapat menyelesaikannya dengan santai.”


“Jadi, kamu tenang saja. Masa depan Keluarga Wijaya pasti akan lebih cerah di bawah pimpinanku!”


John tidak tahu dari mana datangnya kepercayaan diri Hans, baru saja dia mau bertanya, Helen sudah berjalan ke sini, “Aiyo, bukankah ini adalah besan!”


Tampang Helen yang menjilat membuat Hans merasa jijik dan mual. Tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa, dia harus memperkenalkan kedua belah pihak.


Di waktu yang bersamaan, Felix pergi ke kantor hotel untuk menangani beberapa dokumen. Lalu dia ditemukan oleh Cindy.


“Pesta perayaannya akan dimulai jam tujuh. Sudah setengah tujuh kamu baru tiba di hotel, lalu malah menyibukkan diri di dalam kantor untuk memperbaiki dokumen. Kamu jangan berpura-pura aktif bekerja di sini lagi. Pesta perayaan sudah mau mulai, bergegaslah, cepat pergi ganti baju di ruang ganti!”


Melihat Felix tidak terburu-buru, Cindy pun langsung berkata kepadanya, “Begini saja, aku membawa ke sini pakaiannya dan langsung membantumu menggantinya. Apakah kamu juga mau mengganti ****** *****? Aku juga bisa membantumu menggantikannya.”


Felix yang bermaksud untuk menunda waktu pun langsung menyerah setelah mendengar kata-kata itu. Kecepatannya melarikan diri dari kantor lebih cepat dari kelinci.


Melihat punggung Felix yang menyedihkan, di wajah Cindy pun muncul senyum penuh kemenangan, “Jangan kira aku tidak punya cara untuk menghadapimu meskipun kamu sudah pergi selama tiga tahun.”


...


Setelah meninggalkan kantor dan memastikan kalau Cindy tidak mengikutinya, Felix pun berjalan pelan menuju ruang ganti.


Kebetulan sekali, Bob tersesat saat mencari kamar mandi, jadi dia pun berjalan sembarangan sampai ke sekitar ruang ganti. Di belakangnya juga ada Hans yang sedang mencarinya.


“Kebetulan sekali! Ternyata bisa bertemu dengan orang tak berguna sepertimu di sini. Kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru di sini?”


“Tapi melihat pakaianmu ini, apakah mereka memutuskan untuk tidak mempekerjakanmu? Kenapa mereka tidak memberimu seragam?"


Felix malas memedulikan Bob, dia pun bermaksud untuk melangkah masuk ke dalam ruang ganti.


Tapi tepat di saat ini, Hans bergegas ke sana dan berhenti di depan pintu ruang ganti.


Setelah itu, dia menunjuk ke satu arah kepada Bob untuk mengisyaratkan kalau kamar mandi ada di sana. Kemudian dia melihat ke arah Felix dengan tatapan penuh ejekan, “Kenapa kamu pergi begitu saja semalam? Kamu masih belum memberi tahuku nama barumu!”


Felix melirik Hans sekilas, “Minggir, aku tidak punya waktu untuk menanggapimu.”


Hans tidak mendengarkannya, dia mengangkat kepalanya dan menunjukkan ekspresi yang seperti minta dihajar, “Aku tidak mau, apakah kamu mau memukulku?”


“Kamu tidak berani memukulku, kenapa? Karena kamu sudah susah payah mendapatkan pekerjaan ini. Kalau kamu memukul seorang tamu, maka kamu akan diusir! Kamu akan kembali menjadi anjing liar yang tak punya rumah. Benar, kan? Tapi tenang saja, meskipun kamu tidak memukulku, aku akan mengusirmu keluar dari Hotel Java!”


“Sini kuberitahu, aku adalah teman baik CEO baru Grup Java. Malam ini, dia sendiri yang memberikan undangan kepadaku untuk menghadiri pesta perayaan ini. Hanya satu kata dariku dan kamu akan diusir keluar dari Hotel Java!”


“Apakah kamu sudah bisu? Kenapa tidak berbicara? Bukankah kamu masih sangat pandai membual kemarin sore? Bukankah kamu bilang kalau kamu akan membuat Grup Wijaya ganti pemilik dalam waktu dua puluh empat jam? Sampai saat ini, Grup Wijaya masih baik-baik saja. Tapi kamu? Bahkan istrimu pun sudah kurebut!”


“Dasar sampah! Masih berani membual di hadapanku? Tunggu mati saja!”


Hans pergi dengan wajah penuh kesombongan karena melihat Lala mengingatkannya dari kejauhan kalau pestanya sudah mau mulai.


Lala tentu saja melihat Felix. Tapi dia tidak berkata apapun, dia hanya bisa berpura-pura seperti tidak melihatnya.


Tentu saja Felix juga tidak perlu Lala mengatakan apa-apa. Lagipula mereka akan bertemu lagi nanti, hanya saja dengan identitas yang berbeda!


...


Di dalam aula pesta sangat ramai dipenuhi oleh orang-orang. Hampir semua orang kaya dan pejabat setempat telah tiba.


Lala pun melupakan kejadian bertemu dengan Felix tadi untuk sementara. Saat ini, apa yang dipikirkan di dalam otaknya adalah CEO baru itu. Dia ingin tahu kenapa CEO baru itu mengundangnya dan apakah pertemuan malam ini bisa memberikan bantuan untuk perusahaannya di kemudian hari.


Hans juga sangat menanti-nantikannya. Dia sangat menantikan CEO baru itu. Dia juga merasa kalau alasan CEO baru itu mengundangnya seharusnya karena CEO itu sangat menghargai kemampuannya. Mungkin saja dia juga akan mendapat satu posisi dalam Grup Java.


Helen dan Bob juga sangat menantikannya. Mereka ingin melihat gaya CEO baru itu!


Di dalam penantian mereka, waktu pun menunjukkan tepat pukul tujuh.


Pada saat ini, Cindy yang berperan sebagai pembawa acara mengenakan gaun hitam. Dengan suara dan ekspresi yang luar biasa, dia memperkenalkan dengan khidmat!


“Mari kita sambut CEO baru Grup Java dengan tepuk tangan yang meriah. Tuan Felix, silakan masuk!!!”

Previous Post
Next Post

0 comments: