Sabtu, 19 Februari 2022

Menantu Kaya Raya Chapter 5 Bahasa Indonesia

 



“Oh Tuhan, apakah itu adalah patung emas di bagian depan mobil Rolls-Royce?”


“Tentu saja! Aku beri tahu kamu, itu adalah Rolls-Royce Cullinan yang dijual lebih dari dua belas miliar! Bisa-bisanya membentuk tim mobil dengan mobil Cullinan, ini benar-benar kaya sekali, ini baru orang kaya sejati. Tidak boleh, aku harus memposting ini di Twitter!”


Seharusnya para pelayan di hotel bintang lima telah melihat banyak mobil mewah. Tapi, malam ini tim mobil Cullinan ini membuat mereka terkejut, ini bukanlah tim mobil, melainkan uang kertas yang melaju di jalan raya!


Para pelayan di dalam hotel pun terkejut, tapi Felix hanya merasa biasa saja, bahkan merasa itu sangat sederhana.


Ketika wanita yang turun dari mobil itu menghampiri, Felix langsung berkata, “Kak Cindy, ini terlalu…”


Nama wanita itu adalah Cindy Saputri, berusia tiga puluh delapan tahun, dia adalah penanggung jawab Grup Java di kota ini.


Meskipun hampir berusia empat puluh tahun, tapi wajah tetap menawan, jadi bisa membuat banyak pria terpesona, juga membuat orang antusias.


Dia menundukkan kepala melirik pakaian seksi dan stoking hitamnya, lalu Cindy baru menatap Felix.


“Apa kamu merasa pakaianku seperti orang kaya baru? Yang mana? Sekarang aku akan melepaskannya, biarkan kamu melihat tampak bukan orang kaya baru.”


Felix memegang dahinya, “Baiklah, aku bukan mengatakan pakaianmu, aku mengatakan tim mobilmu!”


Cindy tertawa, lalu melambaikan pada tim mobilnya, “Sudah dengar belum, cepat pergi!”


Satu kalimat ini membuat puluhan mobil Cullinan yang terbentuk menjadi tim mobil bubar, ini juga dapat menunjukkan kekuatan Cindy.


Namun, meskipun Cindy memiliki kekuasaan dan menawan, dia juga berlutut di lantai dengan hormat pada waktu berikutnya dan memberi hormat pada Felix.


Felix tidak menghalang, dia juga tidak bisa menghalang, karena ini sudah menjadi kebiasaan Cindy.


Keluarga Tanadi yang membangun Grup Java telah ada selama ratusan tahun, sedangkan nenek moyang Cindy selalu menjadi pembantu Keluarga Tanadi, jadi mereka sudah mengikuti Keluarga Tanadi selama ratusan tahun. Jika menggunakan ucapan dulu Cindy, dia selamanya adalah pembantu di depan Keluarga Tanadi.


Tentu saja, Felix tidak menganggap dia sebagai pembantu, selalu memperlakukannya sebagai kakak.


Felix lekas memapah dia berdiri, juga membantunya menyeka debu di lututnya.


Sedangkan Cindy tetap tersenyum, lalu memegang wajah Felix dengan pelan, “Tuan Muda, kamu telah menderita.”


“Tidak menderita, aku sangat santai dalam tiga tahun ini, kamu pasti tidak tahu betapa nyamannya hidupku selama ini.”


Felix baru saja selesai berbicara, Cindy sudah bertanya, “Apa dianggap Lala sebagai pria tak berguna dan dipanggil Bob sebagai pria tak berguna juga termasuk nyaman?”


Jelas-jelas bahwa Cindy telah menyelidikinya dan menyelidiki dengan jelas.


Kenyataan juga seperti ini, bahkan dia sudah membuat keputusan, “Asalkan Tuan Muda setuju, aku akan segera membiarkan mereka musnah dari dunia ini!”


Felix tahu jelas bahwa Cindy tidak bercanda, jadi melambaikan tangan, “Tidak perlu seperti itu, aku bisa mengatasinya. Oh ya, Kak Cindy, ngapain kamu ke sini? Tidak mungkin cuma untuk melihatku, kan?”


Tentu saja bukan, Cindy langsung memberi tahu pada Felix, “Ketua tahu bahwa kamu tidak bisa dijodohkan dengan Lala, jadi membiarkanku memberitahumu bahwa kamu akan menanggung jawab semua bisnis Grup Java di kota ini mulai besok.”


Setelah mendengar ucapan ini, Felix pun mengerti maksud kakeknya.


Meskipun dia Felix ingin bercerai, juga jangan berharap bisa pergi, jadi setelah bercerai, dia harus tetap berada di sini.


“Pak tua ini, ngapain repot-repot memaksakan penyesalan hidupnya kepadaku? Iish!”


“Siapa suruh kamu adalah generasi muda yang paling disukai ketua.”


Lala tidur di jam dua malam, sehingga menyebabkannya bangun di jam tujuh pagi.


Hari ini Grup Java akan datang memeriksa, juga akan ditemani oleh Federasi Perdagangan Kota, bisa-bisanya dia telat bangun di waktu seperti ini.


Ini membuat Lala sangat kesal, juga menyalahkan Felix di dalam hatinya. Apa pun yang tidak berjalan dengan baik dalam tiga tahun ini, itu pasti disebabkan oleh Felix, itu pasti!


Setelah mandi dengan tergesa-gesa, lalu memakai baju, kemudian Lala berlari keluar dengan mengenakan hak tinggi.


Alhasil dia semakin buru-buru, akan semakin mudah terjadi masalah, sehingga dia tidak melangkah stabil anak tangga yang di depan pintu, juga membuat kakinya terkilir dan sakit itu langsung membuat Lala jatuh di atas lantai.


Dia bersikeras menahan rasa sakit itu untuk naik ke dalam mobil, tapi dia saja tidak bisa berjalan dengan lancar, jadi tidak mungkin bisa menginjak pedal gas.


Jadi dia berteriak secara tak sadar, “Felix, cepat keluar dan mengendarai mobil!”


Setelah berteriak, Lala baru menyadari bahwa Felix telah pergi tadi malam.


Entah kenapa dia merasa sedih, karena dia sudah terbiasa dengan keberadaan Felix selama tiga tahun ini.


Tanpa disadari, dia sudah terbiasa mencari Felix jika terjadi masalah.


Meskipun dia tidak suka dengan tampak Felix yang tidak ada motivasi itu, bahkan tidak ada kemampuan apa pun, tapi ini pertama kalinya Felix meninggalkannya selama tiga tahun ini. Dia baru menyadari Felix bukan tidak ada kelebihan dan kelebihan Felix sangat bersinar yakni serius.


Felix tidak pernah mengecewakannya dan juga membuat dengan sempurna terhadap hal yang diperintahkannya untuk dilakukan Felix.


Pada saat ini, Felix tidak ada di sisinya lagi, dia merasa tidak akan merasakan apa-apa jika ketika itu normal, tetapi ketika itu tidak normal, maka jangan terkilir karena ini akan membuatnya tidak nyaman.


“Felix, kamu brengsek, kenapa kamu tidak ada di saat aku membutuhkanmu!”


Ketika tanpa sadar memarahi Felix, Lala juga merasa sedikit sedih di hatinya…


Kemudian, dia menelepon Felix untuk memberitahunya bahwa dia mau ke perusahaan sekarang, tapi kakinya terkilir.


Felix tidak berpikir banyak, lagi pula hari ini akan menandatangani surat cerai, jadi tidak ada bedanya pagi bertemu atau malam bertemu sehingga dia setuju.


Setelah kembali ke rumah, Felix pun mengantar Lala ke perusahaan.


Ketika di perjalanan, Lala mengungkit masalah Hans salah mentransfer uang.


Felix kaget sejenak, apakah ada masalah yang begitu kebetulan? Dia lekas membuat penjelasan.


Hanya saja Lala sudah melambaikan tangan sebelum dia mengatakannya, “Tidak perlu meminta maaf, begini saja. Anggap ini adalah imbalan dari aku menamparmu. Ada lagi, setelah kamu menyelesaikan masalah hari ini, kamu carilah waktu yang tepat untuk menandatangani surat perceraian kita berdua.”


Felix sangat senang, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, “Sekarang aku tidak sibuk.”


Lala sedikit marah, “Felix, seberapa inginnya kamu bercerai denganku? Aku tidak ada waktu sekarang, cepat mengendarai mobil!”


Mengapa wanita ini begitu tidak masuk akal? Jelas-jelas dia yang selalu mengatakan ingin bercerai selama 3 tahun ini.

Previous Post
Next Post

0 comments: