Hadiah yang Felix siapkan adalah sebuah mutiara putih yang sangat besar. Dulu dalam acara pelelangan, Felix menghabiskan uang sebesar tiga belas juta enam ratus ribu untuk membelinya!
Akan tetapi pada saat ini di mata Helen, mutiara ini bagaikan sampah.
Felix hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tanpa berbicara lebih lanjut, karena bagaimanapun juga Helen tidak pernah melihat hadiah yang memiliki nilai begitu tinggi.
Tapi di mata Helen, senyuman dia itu seperti sedang mengejeknya.
“Apa yang kamu tertawakan, kamu membawa sampah kemari dan masih berani tertawa?”
“Hari ini aku akan tunjukkan padamu, apa yang Hans berikan sebagai hadiah!”
Sambil berbicara, Helen sambil berjalan ke sisi samping dan mengambil sebuah kotak, lalu mengeluarkan kalung berlian dari dalam.
Setelah memasangkan kalung tersebut di lehernya, Helen berjalan ke depan Felix dan berkata dengan bangga, “Apakah kamu sudah melihatnya? Ini adalah kalung berlian yang diberikan Hans yang menghabiskan uang sebesar enam miliar, ini barulah sebuah hadiah!”
“Lalu bagaimana dengan kamu, lihatlah barang rongsokan apa yang kamu bawa, kamu pasti membelinya di pinggir jalan dengan harga dua puluh ribu dan menganggapnya sebagai barang berharga, lalu memberikannya kepadaku.”
Felix tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi Helen masih tidak berhenti memarahi dirinya.
“Hans berpendidikan tinggi, memiliki kemampuan dan juga kaya, dapat dikatakan semua yang dia inginkan pasti akan didapatkan. Dia itu memperlakukan Lala dengan tulus, hingga dia pun rela memberikan bulan kepada Lala dan dia barulah menantu yang aku inginkan!”
“Bagaimana dengan kamu, apa yang kamu miliki? Kamu sama sekali tidak memiliki apapun. Selama tiga tahun ini, jika bukan karena Lala memberikan jabatan petugas keamanan untukmu, kamu pasti akan kesulitan untuk menjalani hidup, yang bisa saja pada suatu hari nanti kamu akan tinggal di kolong jembatan dan meminta-minta makanan kepada orang lain!”
“Pria tak berguna seperti kamu, masih berani terus tinggal di sisi Lala?!”
Ketika Helen sedang memarahinya, Bob berjalan masuk dari luar dan berkata, “Ibu, apakah kamu tahu apa yang dilakukan pria tak berguna ini pada kemarin malam!”
“Hans mentransfer dua puluh miliar untuk kakak sebagai dana perputaran modal, tetapi dia salah mentransfer ke rekening si sampah ini. Lalu si pria tak berguna ini dengan tidak tahu malunya mencari kakak dan mengatakan bahwa dia yang mentransfer dua puluh miliar untuk kakak serta mengatakan tidak perlu mengembalikannya!”
“Untung saja Hans menyadari ada yang salah, sehingga dia pun menelepon kakak, jika tidak entah apa yang dilakukan si pria tak berguna ini kepada kakak karena hal ini!”
Ketika Helen mendengar kejadian kemarin dari Bob, seketika dia menjadi sangat murka.
“Hebat sekali kamu, aku benar-benar sudah meremehkan kamu, bisa-bisanya kamu ingin membohongi putriku dan membuatnya tidur denganmu? Kamu benar-benar seekor binatang! Bukan, bahkan binatang saja lebih baik darimu. Kamu adalah sampah, bahkan hadiah yang kamu berikan jugalah sampah, kamu seharusnya dibuang ke tempat pembuangan sampah!”
Helen mengutuk, Bob mengambil mutiara yang dibawa oleh Felix, lalu menunjukkan ekspresi jijik.
“Sampah seperti ini, kamu berani memberikannya kepada ibuku?”
Menghempaskan tangannya, mutiara itu pun lepas dari tangannya dan terjatuh di atas tanah.
Lalu terdengar suara pecahan, mutiara yang berharga tiga belas juta enam ratus ribu itu hancur seketika.
Melihat perlakuan Bob, Felix pun mengacungkan ibu jari ke arahnya, “Kamu tidak memiliki nyawa menjadi orang rendahan, tetapi kamu terus melakukan perbuatan rendahan, sepertinya ini adalah hal yang paling bisa kamu banggakan dalam seumur hidupmu ini.”
Bob tidak paham maksud ucapan Felix, jadi dia pun membalasnya dengan kasar, “Tidak usah berbicara omong kosong di sini, aku peringatkan kamu, sebaiknya kamu cepat bercerai dengan kakakku, jika kamu mengulur-ulurnya lagi, percaya tidak aku akan membunuhmu!”
Menghadapi ancaman Bob, Felix hanya membalasnya dengan dengusan dingin. Hari ini dia datang untuk membahas masalah, bukan untuk menerima kutukan.
Pada menit selanjutnya, dia akhirnya mengeluarkan suara, “Pertama-tama, kamu tidak akan bisa membunuh aku. Kedua, aku sudah setuju mengenai perceraian, Lala sendiri yang tidak ingin menyerahkan surat perceraian. Lalu yang terakhir, ingat perbuatan kalian hari ini, kalian yang meminta aku untuk bercerai dengan Lala, kedepannya jangan memohon padaku untuk kembali bersama, karena aku tidak akan setuju!”
Pernyataan Felix membuat Helen tercengang, dia sama sekali tidak menyangka Felix akan setuju mengenai perceraian dan Lala yang memperlambatnya, apa yang sebenarnya dipikirkan putrinya ini? Apakah jangan-jangan dia memiliki perasaan terhadap sampah ini?!
Tebakan ini membuat Helen sedikit takut, dia pun bergegas menghubungi Lala, “Si pria tak berguna itu sudah setuju bercerai, untuk apa kamu masih ragu-ragu? Cepat kembali dan selesaikan prosedur perceraian.”
Ketika Helen sedang bertelepon di dalam rumah, Bob sedang menunjuk Felix sambil memarahinya.
“Kedepannya memohon padamu untuk kembali bersama kakakku? Imajinasimu luas sekali!”
“Aku beritahu kamu, selama kamu bercerai dengan kakakku dan kedepannya siapa yang memohon padamu untuk kembali, maka orang itu adalah anjing!”
Felix bertepuk tangan sambil tersenyum, “Bagus, ucapanmu ini terdengar sangat keren!”
…
Lala kembali, begitu melihat Felix ada di sini, dia pun langsung memahami apa yang sudah terjadi, pasti ibu dan adiknya memaksa dia untuk bercerai lagi.
Seperti yang diduga, begitu bertemu, Bob langsung terburu-buru melangkah maju, “Kak, dia bahkan sudah setuju untuk bercerai, mengapa kamu tidak segera mengurusinya? Apa lagi yang sedang kamu tunggu!”
“Menyingkirlah, kamu tidak perlu ikut campur dalam urusanku, kamu cukup urusi dirimu jangan menimbulkan masalah yang merepotkan aku lagi!”
Dia bisa mendorong Bob dengan begitu mudah, tetapi tidak dengan Helen.
Dia menarik tangan Helen, lalu membawanya ke kamar dalam, keduanya berbicara di dalam sambil menutup pintu.
Duduk di atas ranjang, Helen dengan dingin menatap Lala, “Katakan dengan jujur, apakah kamu sudah memiliki perasaan kepada si pria tak berguna itu?”
Lala bergegas menggelengkan kepalanya, “Tidak, hanya saja aku tidak ingin bercerai dengannya sekarang, aku tidak ingin memberikan kesempatan kepada Hans.”
Setelah itu, dia pun menjelaskan bahwa dia tidak menyukai Hans dan juga karakternya, jadi untuk sementara waktu dia ingin mempertahankan pernikahan ini, tidak ingin memberikan Hans kesempatan untuk mengejarnya. Tunggu ketika dia berhasil mengembalikan dua puluh miliar itu, maka mereka sudah tidak perlu berhubungan lagi.
Ketika Helen mengetahui hal ini, dia langsung murka, “Dasar kamu ini, apakah kamu bodoh?”
“Apa yang tidak baik dari Hans? Ketika kamu membutuhkan uang, dia langsung mentransfer dua puluh miliar kepadamu dan baru saja dia memberikan aku kalung berlian yang bernilai lebih dari enam miliar. Jika dia tidak tulus padamu, lalu untuk apa dia melakukan semua itu? Kamu dengarkan aku, menikahlah dengan Hans, tunggu kalian menikah, maka dua puluh miliar itu tidak perlu dikembalikan lagi serta Federasi Perdagangan Kota juga akan mendapatkan bantuannya.”
Helen tidak berhenti membujuknya, tetapi Lala juga terus menolaknya.
Pada akhirnya Helen sudah tidak ingin membujuknya lagi, melainkan langsung mengancam Lala, “Aku tidak mau tahu, intinya hari ini kamu harus bercerai. Jika kamu tidak bercerai, aku akan melompat dari atas gedung, dengan membiarkan pria tak berguna itu terus menjadi menantuku, lebih baik aku pergi mati!”
“Ibu, mengapa kamu seperti ini…”
0 comments: